Pesta Tabuik dimaksudkan untuk memperingati kematian dua cucu Nabi Muhammad SAW, yakni Hasan dan Husain yang memimpin pasukan kaum Muslim saat bertempur melawan pasukan Dinasti Bani Umayah dalam perang Karbala. Dalam pertempuran tersebut, Husain wafat secara mengenaskan. Sebagian kaum Muslim meyakini bahwa jenazah Husain di masukkan ke dalam peti jenazah (Tabuik) dan dibawa ke langit menggunakan "Bouraq".
Tabuik adalah sebuah benda berbentukkeranda
bertingkat tiga yang terbuat dari kayu,
rotan dan bambu. Tabuik tersebut merupakan benda utama yang diarak tepi pantai untuk di buang
ke laut.
Berat Tabuik kira-kira sekitar 500 kilogram dengan ketinggian 15 meter. Badan
Tabuik dibuat berbentuk kuda besar,
bersayap lebar, berkepala perempuan cantik berambut panjang. Bentuk Tabuik
tersebut, oleh masyarakat setempat diasosiasikan seperti seekor burung “Bouraq”.
Pembuatan Tabuik dikerjakan dari tanggal 1 sampai tanggal 9 pada bulan Muharam oleh dua
kelompok masyarakat Pariaman, yaitu
kelompok Pasar dan kelompok Subarang untuk, dua buah Tabuik. Pembuatan Tabuik dilakukan secara
bersama-sama dengan melibatkan banyak
ahli seperti budayawan, sejarawan dan tokoh masyarakat setempat.
Pembuatan Tabuik tersebut menelan biaya yang cukup banyak, rata-rata mereka
mengeluarkan puluhan bahkan sampai
ratusan juta rupiah.
No comments:
Post a Comment