Tuesday, April 19, 2011

Salah Satu Menhir Mahat di Kabupaten Lima Puluh Koto


Menhir adalah peninggalan sejarah berupa bangunan yang disebut batu mati. Dahulu, Menhir digunakan sebagai sarana pemujaan arwah nenek  moyang oleh masyarakat zaman batu yang menganut kepercayaan animisme. Menhir (batu berdiri) dibangun dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan penyembahan  karena masyarakat pada zaman itu percaya bahwa roh nenek moyang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kehidupan masyarakat. Sebagai monumen purbakala, Menhir merupakan bukti sejarah tentang nilai-nilai kehidupan yang telah berkembang  pada masa dahulu.

Ketika memasuki daerah Mahat dimana tempat Menhir  berada, pengunjung diajak masuk kembali dalam suasana purbakala yang penuh dengan nuansa mistis dan pemujaan. Menhir yang ditemui di lokasi ini dapat dijumpai dalam beberapa pola, seperti: pola pedang, pola tanduk serta pola  kepala manusia. Pola-pola yang telah dibentuk ditata dengan rapi sehingga pola  tersebut membentuk patung tanpa badan untuk tempat pemujaan.

Menhir-menhir yang ditemui di daerah perbukitan Mahat  tersebut umumnya diukir dan dibuat dengan baik, sehingga objek ini menarik untuk dikunjungi dan diteliti lebih lanjut.

3 comments:

  1. Suasana di mahat masih sangat alami, jauh dari hiruk pikuk keramaian, udaranya sejuk dan dikelilingi bukit-bukit. Nagarai Mahat berada di tengah-tengah bukit. Bayangkan sebuah kuali,seperti itulah nagari mahat yang berada di tengahnya.....medan untuk mencapai nagari mahat cukup menantang loooo....

    ReplyDelete
  2. jhon bisa diceritakn transportasi ke dan dari kawasan menhir tersebut,...

    ReplyDelete
  3. ke Mahat lewat Payakumbuh ada angkutan beberapa buah sekali sehari. jam tempuhnya sekitar 2 jam. bawa mobil rental bisa kurang dari 2 jam.

    ReplyDelete